Balitbangda dan FFI Bahas Dukungan Pengelolaan Mahkota Permata Tanah Papua

"Suasana Diskusi oleh Kepala Balitbangdan Provinsi Papua Barat & Team FFI" dok.balitbangdamedia_pb

BalitbangdaNews_MANOKWARI- Flora Fauna Internasional (FFI) dibawa pimpinan Frank Momberg kembali melakukan kunjungan kerja bertemu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS di pondok kerja kantor Fanindi pada Kamis (24/02/2022).

 

Diskusi antara FFI dan Balitbangda kali ini membahas tentang dukungan serta rencana kerja dari FFI terhadap pengelolaan bentang alam Mahkota Permata Tanah Papua. Hal ini semata-mata adalah untuk mendukung komitmen Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama Mitra Pembangunan dalam menerapkan 14 butir Deklarasi Manokwari dalam upaya melakukan implementasi pembangunan berkelanjutan. 

 

"Suasana Diskusi antara  antara team Flora Fauna Internasional (FFI) dan Balitbangda Provinsi Papua Barat" (dok.balitbangdamedia_pb)

“Kami berterima kasih atas waktu yang disediakan untuk memberikan update rencana kegiatan FFI dimasa mendatang dan meminta masukan agar sejalan dengan rencana pembangunan  berkelanjutan di Provinsi Papua Barat”, ucap Frank. Ia menambahkan bahwa FFI mulai bekerja di Papua Barat sejak tahun 2013 di Raja Ampat yang memfokuskan pada penilaian kekayaan keanekaragaman hayati di Pulau Waigeo.  

 

"Frank Momberg Pimpinan FFI saat menjelasakan salah satu kegiatan  Smart patrol di Benteng Alam Mahkota Tanah Papua " (dok.balitbangdamedia_pb)

Kami  ingin menyampaikan beberapa rencana kegiatan yang akan dilakukan di Bentang Alam Mahkota Permata Tanah Papua seperti Smart patrol.  Kegiatan ini nantinya dilakukan bersama dengan masyarakat, riset keanekaragaman hayati dan pemantauannya serta mendukung penyusunan rencana strategis untuk satwa terancam punah dan juga mendukung program pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat.  Kegiatan-kegiatan ini akan kami fokuskan di Koridor yang menyambungkan antara Cagar Alam Tambrauw Utara dan Selatan, kata Direktur Asia untuk FFI.   

"Penyerahan Hasil Diseminasi Kelitbangan Provinsi Papua Barat, oleh Prof. Heatubun kepada pimpinan FFI Frank Momberg" (dok.balitbangdamedia_pb)

Menanggapi paparan singkat dari Frank, Prof. Heatubun mengatakan bahwa, Balitbangda selalu menjaga kebijakan pemerintah agar selalu berlandaskan pada data saintifik dan selalu mengedepankan transparansi, akuntabilitas dalam perencanaan, realisasi, kinerja, tugas-tugas riset dan inovasi serta kerjasama mitra. Ia mengingatkan kembali agar kolaborasi yang dijalankan bersama mitra haruslah dapat mentransfer pengetahuan ke masyarakat di lokasi kerja, lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah daerah.  “Hal ini penting karena selain meningkatkan ownership juga menjaga dan mengelola sumberdaya alam yang ada” tambahnya.

 

"Penyerahan ole ole khas Kabupaten Pegunungan Arfak (kopi Menyambouw & Kopi Pegaf) oleh Kepala Balitbangda Papua Barat kepada Pimpinan FFI" (dok.balitbangdamedia_pb)

Lebih lanjut Prof. Heatubun menjelaskan bahwa Kawasan Mahkota Permata Tanah Papua memiliki luas 2,3 juta ha yang terletak di empat kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Teluk Bintui,  Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Pegunungan Arfak.  “Kawasan ini telah masuk dalam RTRW Provinsi Papua Barat dimana tadi malam telah disetujui oleh DPRD Provinsi sebagai Kawasan Pembangunan Berkelanjutan”, tambahnya.  Selanjutnya akan diperdakan khusus untuk menjadi kawasan perlidungan dan pemanfaatan berbasis budaya lokal yang akan dikelola melalui konsorsium.  Roadmap mengenai program konsorsium ini telah dibahas termasuk didalamnya terkait kebijakan dan kelembagaan, perlindungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, pengelolaan SDA berbasis budaya dan ekosistem, kolaborasi dan fundraising serta peningkatan kapasitas, tutup Heatubun. (mf/balitbangdamedia_pb)


Banner
Video

April

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
31123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
2829301234