suasana vidcom
Manokwari,- Balitbangda Provinsi Papua Barat gelar video Conference bersama Balai Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) dan Kementrian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN) guna koordinasi keikutsertaan Provinsi Papua Barat dalam Pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2020 (Rabu 01 Juli 2020).
Dalam video Conference Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut., M.Si menyampaikan bahwa terkait dengan pengukuran IDSD 2020 merupakan salah satu tanggung jawab dari Provinsi Papua Barat untuk mengambil bagian serta perlu adanya dukungan dan kolaborasi dari semua OPD teknis baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, serta lembaga terkait lainnya untuk memberikan data-data pendukung guna pengukuran dan pengelolaan IDSD Provinsi Papua Barat. “Pada Dasarnya IDSD bukan untuk kepentingan Provinsi saja, tapi juga Kabupaten/Kota sehingga perlu adanya dukungan dan keterlibatan dari semua OPD teknis yang ada dalam mendukung kegiatan ini” tambah Prof. Charlie
IDSD dapat mengambarkan kondisi dan kemampuan Provinsi Papua Barat dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang ada melalui peningkatan produktivitas, nilai tambah dan persaingan baik domestik maupun internasional demi kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Dalam pertemuan ini, narasumber dari Kemenristek/BRIN,. Dr. Muhammad Amin, ST MMSi., memberikan materi terkait dengan IDSD. Dr. Herie Saksono, M.Si selaku narasumber dari Kemendagri RI menyampaikan materi terkait posisi strategis data dalam perhitungan IDSD. Serta Tim Teknis Dr. Dewirina Zulfianita, M.IKom dari Kemenristek/BRIN menyampaikan materi secara khusus terkait tata cara pengisian aplikasi IDSD.
Selain itu, diskusi ini juga diikuti oleh Bappeda-Litbang Kabupaten/ Kota se-Provinsi Papua Barat yang juga aktif memberikan saran guna pengumpulan data IDSD tahun 2020 bahkan menanyakan hal-hal teknis dalam pengisian data pada aplikasi. Semua pertanyaan dari peserta diskusi ditanggapi oleh para narasumber serta Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat.
Prof. Charlie menyampaikan bahwa dirinya akan koordinasi lebih lanjut bersama Tim Balitbangda untuk progress selanjutnya. “ Pada tahun ini tidak dianggarkan untuk kegiatan IDSD, sehingga perlu kebijakan yang diambil pada kesempatan ini untuk mendukung program kerja, terkait refocusting, badgeting agar tidak terhambat. Setiap daerah bisa rancangkan anggaran sebagai program rutin untuk tahun selanjutnya sehingga kegiatan bisa dapat berjalan optimal. “Tahun ini, kita sama-sama kerja bakti dulu, artinya semua bertanggungjawab melakukan tugas yang ada saat ini” tutup Prof Charlie. (LB)