Prof. Charlie. D. Heatubun saat wawancara bersama Mongabay media online California (USA) secara daring.
Manokwari,- Hasil penelitian terbaru Papua sebagai pulau terkaya dengan keanekaragaman tumbuhan yang dirilis ke publik lewat media online, media cetak dan media elektronik pada 5 Agustus 2020 lalu, masih menjadi berita terupdate hingga hari ini. Hal ini didukung dengan sejumlah data media lokal, nasional maupun internasional yang terlacak lewat digital analytics system. Dan sejumlah media masih terus meluncurkan berita terkait Papua Sebagai Pulau Dengan Keanekaragaman Tumbuhan Terkaya Di Dunia.
Beberapa media menggali informasi lebih dalam lewat wawancara langsung tatap muka maupun secara daring, dengan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, Diantaranya Associated Press (AP) media online dari London, Mongabay media online dari California (USA), Forest Digest media Nasional dari Bogor, dan media lokal yaitu TVRI Papua Barat, Radio Republik Indonesia (RRI) Manokwari serta Media Cetak Cahaya Papua. Dalam setiap sesi wawancara Profesor Heatubun selalu mengatakan “Pemerintah harus menjadikan data ilmiah ini menjadi dasar kebijakan dalam pembangunan, dan sudah waktunya untuk setiap kebijakan harus berorientasi kepada pelestarian terhadap lingkungan hidup, untuk melindungi keanekaragaman hayati yang tersebar diseluruh Pulau Papua”. Ini menjadi salah satu hal penting yang selalu disoroti oleh dosen pada Fakultas Kehutanan Universitas Papua kepada setiap media.(Ars)