
"Suasana diskusi" dok.brida_mediapapuabarat
BridaNews_MANOKWARI- Tim Papua Youth Creative Hub (PYCH) melakukan kunjungan ke Kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat di Fanindi pada Selasa, 11 Februari 2025. Tim yang terdiri dari Ketua Umum, Ketua Papua Barat beserta dua anggotanya diterima langsung oleh Kepala BRIDA Provinsi Papua Barat Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si dan Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik Frans P. Istia, S.Sos, MM yang juga kebetulan sedang bertamu di BRIDA Papua Barat.
Dalam pertemuan ini, Ketua Umum PYCH Simon Tabuni memaparkan maksud dan tujuan kedatangan tim, yaitu terkait inovasi yang telah dihasilkan oleh anak-anak muda Papua. “Kami datang kesini untuk memperkenalkan beberapa produk hasil kreativitas dari anak-anak Papua yang tergabung selama ini bersama PYCH yaitu TOP.ID. Produk ini merupakan perangkat keras (laptop dan handphone) hasil rakitan anak-anak muda Papua di bidang teknologi dan informasi” jelas Tabuni.
"Suasana diskusi oleh kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si dan Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik Frans P. Istia, S.Sos, MM bersama TOP. ID (Torang Orang Papua. InDonesia)" (dok.brida_mediapapuabarat)
Tabuni juga menambahkan bahwa pada dasarnya ada lima bidang yang menjadi sasaran kerja di PYCH, yaitu UMKM, Industri Kreatif, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Sosial Budaya, Pendidikan dan Kesehatan. Namun pada kesempatan ini, teman-teman PYCH memperkenalkan dan mempromosikan TOP. ID (Torang Orang Papua. InDonesia) ke ranah Pemerintah Daerah, salah satunya di BRIDA Provinsi Papua Barat.
Selanjutnya Yuniar, penanggung jawab dari proyek TOP.ID menjelaskan apa saja yang sudah mereka lakukan terkait pengembangan teknologi bagi anak-anak muda Papua kepada kepala BRIDA. “Kami saat ini telah merakit dua produk yaitu laptop dan handphone, yang mana untuk laptop sudah terdistribusi/terjual di lingkungan anak sekolahan dan kuliahan,” terang Yuniar. Selain itu, kami juga menyediakan jasa service dan melakukan pelatihan website bagi anak-anak sekolah (SMK dan SMA) di Jayapura. Harapan kami, pemerintah daerah dapat mendukung penuh hasil karya dari anak-anak Papua ini. “Karena kami punya target, bahwa produk kami ini harus bisa masuk dalam e-katalog pengadaan barang dan jasa di pemerintahan oleh karena itu kami datang kesini, jelasnya kepada Kepala BRIDA.
"Penandatanganan Buku Papua Barat Menuju Pembangunan Berkelanjutan oleh Kepala Brida dan Kadis Kominfo Provinsi Papua Barat" (dok.brida_mediapapuabarat)
Khusus laptop, PYCH telah memproduksi 110 unit, yang terdiri dari 10 unit TOP.ID versi pertama (merupakan versi prototype), kemudian dikembangkan menjadi 25 unit versi kedua dan 75 unit versi ketiga. Dua spesifikasi Laptop TOP.ID yaitu, TOP.ID V.2 = Prosesor Intel Core i3, RAM 12 GB dan TOP.ID V.3 = Prosesor Intel Core i5, RAM 16 GB.
TOP. ID versi kedua dan ketiga telah digunakan oleh anak-anak sekolah dan mahasiswa, serta ada juga yang telah digunakan oleh pegawai di instansi pemerintah. Dari segi harga, laptop TOP.ID sangat membantu untuk kalangan anak sekolah dan mahasiswa, terutama anak-anak asli Papua.
Menanggapi maksud dan tujuan kedatangan PYCH ke kantor BRIDA, Profesor Charlie Heatubun menyambut baik hasil kreativitas dari anak-anak muda Papua ini. “Saya rasa hasil dari kreativitas mereka perlu untuk didukung sehingga kedepannya produk-produk ini dapat dimanfaatkan oleh banyak orang, dan dapat berkembang menjadi sebuah industri lokal yang bersaing di pasar teknologi baik pada skala nasional maupun internasional”, ungkap Kepala BRIDA.
"Foto bersama" (dok.brida_mediapapuabarat)
“Melalui TOP.ID ini, pasti akan muncul brand-brand lainnya lagi yang merupakan hasil dari kreativitas anak-anak muda Papua, baik itu di bidang teknologi mapun bidang yang lainnya”, terang Profesor Heatubun.
Ia juga berpesan kepada tim PYCH untuk tetap kreatif, inovatif dan selalu menjadi contoh bagi anak-anak muda Papua sehingga merubah mindset mereka yang hanya selalu berpikir bahwa sukses itu jika hanya menjadi Pegawai Negeri atau PNS / ASN, tutupnya. (chr/brida_mediapapuabarat)