Rapat Koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Situasi Rakor di Balitbangda

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Provinsi Papua Barat menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Program dan Kegiatan di lingkungan Balitbang daerah. Rakor ini menghadirkan seluruh instansi terkait termasuk perwakilan dari Bappeda dan Litbang Daerah yang menangani bidang ini Se-Provinsi Papua Barat untuk membahas rencana kerja program 2019.
Rakor yang berlangsung sehari (10/4/18) bertempat di Hotel Swiss-bel Manokwari, di buka oleh Sekda Papua Barat, Nataniel D. Mandacan  yang memberikan sambutan tertulisnya dalam mendorong kelembagaan ini agar berinovasi kedepan dan membangun kemitraan dalam percepatan pembangunan di Papua Barat.


Dengan mengusung thema “Bersama membangun kemitraan pembangunan daerah dalam mewujudkan Papua Barat yang aman, sejahtera, dan bermartabat. Merupakan tantangan tersendiri kedepan. Thema ini telah diselaraskan dengan thema rencana kerja Pemerintah Provinsi Papua Barat Tahun 2019 dan visi misi pembangunan Papua Barat 2017-2022 dalam “Menuju Papua Barat yang Aman, Sejahtera dan Bermartabat”.


Beberapa materi yang ditampilkan oleh para narasumber kementerian lebih banyak bebicara soal kolabirasi tata kelola pemerintahan daerah di era digital dan industri.  Demikian pula dari Balitbang Provinsi Papua Barat menyampaikan soal tantangan Litbang untuk meningkatkan kompetensi dan inovasi daerah sebagai perwujudan otonomi daerah. Pada intinya bagaiamana menghadapi era ini yang lebih berkualitas, inovatif dan kreatif.


Kesempatan ini, Kepala Bappedalitbang Fakfak, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP,  yang hadir bersama tim Bappeda Litbang Fakfak menyampaikan sejumlah masukkan dan usulan yang terfokus pada dua komoditas unggulan Kabupaten Fakfak. Diusulkan oleh Kepala Bappedalitbang, perlunya dukungan pemerintah Provinsi Papua Barat dalam membantu pengkajian terkait dengan pemanfaatan bahan galian material pasir yang saat ini menjadi persoalan di Kabupaten Fakfak. Dengan adanya kewenangan potensi kabupaten di atur oleh Provinsi sesuai dengan Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, tentunya provinsi mempunyai andil dan berperan membantu daerah. Sehingga ketersediaan material ini dapat ditemui dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.


Disamping itu kajian lain yang prioritas untuk di dorong adalah pemanfaatan buah pala menjadi tepung. Saat ini melalui fasilitasi BP Tangguh telah mencoba pembuatan tepung dari Pala. Mudah-mudahan inovasi ini di tanggap baik oleh Provinsi dan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat. Sementara usulan lain yang masih sama disampaikan adalah kajian-kajian peningkatan pemberdayaan dan kualitas rumput laut serta sertifikasi pala organik yang menjadi produk unggulan dan andalan Kabupaten Fakfak.  Dua komoditas ini, dipastikan ikut memberikan kontribusi terhadap Provinsi Papua Barat nantinya (Muc).


Banner
Video

April

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
31123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
2829301234