YKAN Minta Dukungan Pemprov Papua Barat untuk Kajian Dampak Perubahan Iklim

"Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat saat memberikan ole ole (kopi Pegunungan Arfak) kepada BHS Senior Manager YKAN, Lukas Rumetna" dok.balitbangdamedia_pb

BalitbangdaNews_Manokwari,- Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) akan mendukung Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) melakukan kajian terkait variabel-variabel yang mempengaruhi perubahan iklim di pesisir Provinsi Papua Barat.

Hal itu terungkap dalam pertemuan yang dilakukan antara Kepala Balitbangda Papua Barat, Prof.Dr. Charlie D.Heatubun,S.Hut,.M.Si, FLS bersama tim dari Yasasan Konservasi Alam Nusantara, di Manokwari, Kamis(13/1/2022).

Empat daerah yang menjadi fokus kajian tim peneliti adalah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Raja Ampat. Sementara tim peneliti berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), YKAN dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.

Kepala Balitbangda Papua Barat, Prof. Heatubun menyambut baik inisiatif dari YKAN dan menyatakan dukungan terhadap kajian yang akan dilakukan, walaupun Balitbangda Papua Barat tidak dilibatkan dari awal perencanaan.

Kepala Balitbangda

"Kepala Balitbangda Papua Barat saat bersama BHS Senior Manager YKAN Lukas Rumetna (kanan)" (dok.balitbangdamedia_pb)

Gubernur telah mendelegasikan kepada Balitbangda Papua Barat untuk mengkoordinir mitra pembangunan yang melakukan kerja-kerja di wilayah Pemerintahan Provinsi Papua Barat. Karena itu, dirinya berharap dukungan dari semua mitra pembangunan untuk mengkomunikasikan dari awal rencana-rencana kerja yang akan dilakukan, sehingga ada persoalan-persoalan tertentu dari pemerintah daerah dapat diakomodir dan dipecahkan dalam rencana dan aksi yang akan dilakukan di wilayah Papua Barat.

BHS Senior Manager YKAN, Lukas Rumetna menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Papua Barat melalui Kepala Balitbangda Papua Barat, yang telah menerima mereka. Selain bersilatuhrahmi, atas nama lembaga, Lukas Rumetna pada kesempatan itu juga meminta dukungan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat untuk memulai sosialisasi dan rencana kajian di satu kota dan tiga kabupaten di wilayah Papua Barat.

"Prof. Heatubun saat memberikan arahan lebih lanjut sebelum berakhirnya pertemuan bersama team Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN)" (dok.balitbangdamedia_pb)

Kajian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya atau ancaman bencana akibat faktor alam (hidrometeorologi an geologis) dan faktor antropogenik, serta menilai tingkat kerentanan, kapasitas dan risiko masyarakat pesisir terhadap potensi bencana. Selanjutnya tim peneliti akan menyusun opsi-opsi adaptasi dan mitigasi pengungan risiko bencana ( khususnya akibat perubahan iklim).(ab/balitbangdamedia_pb)


Banner
Video

Mei

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
2829301234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930311