91 Spesies Baru Palem ditemukan, Tiga Spesies diberi nama yang unik

"pinang Jokowi (Areca jokowi) yang merupakan nama Presiden Republik Indonesia ke-7, yaitu Bapak Joko Widodo" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_MANOKWARI – Melalui kerjasama riset yang panjang penulisan buku Palem New Guinea yang telah direncanakan dan mulai dilakukan sejak tahun 1998 saat pertemuan  di Kebun Raya Kew London, Inggris, pada akhirnya dapat diterbitkan secara resmi pada Februari 2024 oleh Kew Publishing (Royal Botanic Gardens), Kew di London, Inggris.

Penulisan buku ini melibatkan berbagai tim periset  dari berbagai negara, diantaranya ahli palem dari Amerika Serikat, Denmark, Australia, Indonesia, Papua New Guinea dan dikoordinir langsung oleh Kebun Raya Kew di London Inggris.

Buku ini memuat 250 spesies palem, termasuk didalamnya terdapat 91 spesies baru untuk ilmu pengetahuan (new-to-science). Dari 91 spesies baru, terdapat tiga spesies pinang (palem marga Areca) baru yang penamaan spesiesnya tergolong unik karena merupakan sebuah penghargaan kepada para tokoh dan institusi.

Ada pinang Jokowi (Areca jokowi) yang merupakan nama Presiden Republik Indonesia ke-7, yaitu Bapak Joko Widodo, Pinang Mandacan (Areca mandacanii) yang merupakan nama dari Kepala Suku Besar Arfak, Bupati Manokwari (periode 2000-2005, 2005-2010) dan Gubernur Papua Barat (periode 2017-2022), dan yang terakhir Pinang Unipa (Areca unipa) yang diambil dari singkatan Universitas Papua di Manokwari, yang mana merupakan institusi tuan rumah dalam mendukung dan menjalankan program riset Palem New Guinea sejak awal.

"Pinang Jokowi (Areca jokowi)" (dok.brida_mediapapuabarat)

Program kolaborasi riset ini secara berkelanjutan menitikberatkan pada peningkatan kapasitas (capacity building) terutama di Pulau New Guinea (Indonesia dan Papua New Guinea) sebagai tuan rumah melalui sharing knowledge & experience, penggalang dana bersama, ekspedisi atau eksplorasi lapangan, pelatihan dan pendidikan lanjut, publikasi ilmiah dan peningkatan fasilitas dan infrastruktur koleksi ilmiah.

"Pinang Mandacan (Areca mandacanii)" (dok.brida_mediapapuabarat)

Buku yang merupakan hasil dokumentasi kekayaan spesies salah satu suku tumbuhan penting di Pulau New Guinea dan pulau-pulau sekitamya untuk pertama kalinya dihasilkan secara komprehensif dan menjadi karya monumental bukan saja berkontribusi bagi ilmu pengetahuan tapi juga secara praktis dapat digunakan oleh para pihak yang memerlukan dalam menggunakan sumberdaya tumbuhan di Tanah Papua dan Indonesia secara bijaksana, terutama pengambil kebijakan untuk melindungi dan melestarikan kelompok tumbuhan yang unik dan menarik.

Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS, salah satu anggota tim peneliti yang juga adalah Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat berpesan bahwa, sekiranya dengan hadirnya buku ini dapat menjadi buku panduan dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi dunia palem-paleman, dan juga dapat menjadi sumber informasi ilmiah bagi pengambil kebijakan di Tanah Papua, Indonesia maupun secara global dalam rangka pembangunan berkelanjutan. “Ini sangat penting bagi kehidupan masyarakat adat di New Guinea yang bergantung pada alam dari generasi ke generasi”, pungkas Prof Heatubun. (chr/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

November

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
272829303112
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930