Pertemuan virtual Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat bekerjasama dengan The Samdhana Institute memfasilitasi coaching clinic, asistensi dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). dok.balitbangdamedia_pb
Manokwari, - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat bekerjasama dengan The Samdhana Institute memfasilitasi coaching clinic, asistensi dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) buah karya para pengrajin, seniman dan budayawan Papua di Kota Sorong pada Rabu, 13 April 2022 yang dilaksanakan secara daring dan luring.
"Bapak Oktovianus Malagifik (baju batik biru) mendaftar 1 Hak Cipta Yaitu Lagu Pau Maladum dan Ibu Florida Reba (baju putih) mendaftar 1 Hak Cipta bernama Motif Misteri Kehidupan" (dok.balitbangdamedia_pb)
Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya perlindungan aset budaya dan adat milik Orang Asli Papua Sekitar Sembilan (9) karya milik lima (5) pengrajin, seniman dan budayawan di Kota Sorong mendaftarkan karya mereka untuk dilindungi. Enam (6) pengrajin, seniman dan budayawan yang mendaftarkan HAKI antara lain: Ibu Florida Reba mendaftarkan design motif kain, Ibu Febriyani Wally mendaftarkan merk dagang, Ibu Meriyones Fami mendaftarkan motif tenun dan motif batik khas suku moi, Bapak David Womsiwor mendaftarkan motif batik dan gambar ukiran khas suku Biak, Bapak Oktovianus Malagifik mendaftarkan lagu ciptaannya “Pau Maladum” dan Cerita Rakyat, dan Bapak Petrus Amsamsium, mendaftarkan motif batik tulis khas suku Biak.
"Bapa David Womsiwor (baju biru) pendaftaran 2 motif yaitu motif Karwar Arbur ke 2 dan Motif Nakor Korban (Gigi Naga) dan Ibu Febriani Wally mendaftar 1 merek dagang bernama Keik Kuok Moi (baju merah)" (dok.balitbangdamedia_pb)
Dalam sambutannya pada acara pembukaan, Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M. Si mendorong semua seniman untuk dapat mendaftarkan hasil karya cipta mereka.
"HAKI merupakan sesuatu yang penting yang perlu kita jaga dan lindungi. Kita manfaatkan untuk kepentingan daerah, masyarakat dan individu. Hal ini merupakan bagian dari bagaimana kita menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang merupakan hasil karya umat manusia” jelas Kepala Balitbangda.
Lebih lanjut Profesor Heatubun menambahkan bahwa HAKI merupakan hasil dari olah pikir dan kreativitas manusia yang terkait dengan komunitas, adat dan budaya. Semua potensi ini memiliki nilai ekonomi. Apabila tidak dijaga dan dikelola dengan baik, maka di kemudian hari bisa menimbulkan masalah jika hasil karya ini bisa diklaim oleh pihak lain sebagai milik mereka dan dikomersialisasikan, yang artinya bisa dijual untuk kepentingan industri, pertunjukan atau urusan seni budaya Lainnya. "Selain itu yang terpenting dan menjadi perhatian kita bahwa hal ini merupakan identitas kita yang merupakan identitas suku di Tanah Papua” tutur Profesor Heatubun.
"Bapa Mika Duwit, Ketua Harian Dewan Kesenian Kota Sorong. Pendaftaran Hak Cipta Motif Cenderawasih sedang meniup suling di atas Tifa" (dok.balitbangdamedia_pb)
Kepala Balitbangda menambahkan bahwa banyak langkah-langkah maju yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam membangun legalitas dan layanan pendaftaran HAKI yang lebih optimal. Saat ini Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Balitbangda Papua Barat sedang menginisiasi penyusunan PERDASUS yang terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual Orang Asli Papua (OAP). Dan tentunya juga telah didorong kantor khusus yang akan bertanggung jawab untuk pendaftaran HAKI. Semua ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak aset masyarakat adat, ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional, sumber daya genetik, indikasi geografis dan varietas tanaman.
Selain sebagai kegiatan rutin yang merupakan tugas pembinaan dan supervisi Balitbangda, coaching Clinic dan asistensi ini juga dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Women Summit 20 (W-20). Dengan tujuan mendorong peningkatan perlindungan HAKI seniman dan budayawan Perempuan Papua untuk mendorong peningkatan produksi hasil karya seni, kerajinan dan budaya yang dihasilkan.
Viktor Kambu selaku Kepala Sub Bidang Difusi Inovasi dan Teknologi pada Balitbangda Provinsi Papua Barat mengarahkan coaching clinic di Kampung Noken dan melaporkan bahwa Pada hari pertama telah diselesaikan 4 dokumen dari 9 dokumen yang ditargetkan.
(lb/balitbangdamedia_pb))