BRIDA PAPUA BARAT DAN WWF-ID SALING MEMBUKA PELUANG KERJASAMA UNTUK MELANJUTKAN SINERGITAS YANG TELAH ADA

"Kepala Brida Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS saat menjelaskan beberapa capaian kerja Brida dan mitra pembangunan" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_MANOKWARI – Dr. rer. Silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut, M.Sc – the Forest and Wildlife Program Director (Direktur Program Hutan dan Hidupan Liar) Yayasan WWF Indonesia (WWF-ID) diterima langsung oleh Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS  Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat saat berkunjung ke kantor BRIDA di Fanindi, Rabu, 4 Oktober 2023.

Silahturahmi WWF-ID dan BRIDA Papua Barat ini membahas kinerja kerjasama dari WWF-ID bersama BRIDA Provinsi Papua Barat saat ini, apa yang telah dicapai dan apa yang kemudian dapat dikerjakan bersama kedepannya termasuk upaya peningkatan kapasitas Sumberdaya Manusia Orang Asli Papua (OAP) dan juga bagaimana bersama-sama melanjutkan warisan kerja-kerja dari Mitra Pembangunan yang ada saat ini.

"Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS saat menjelaskan beberapa capaian Brida bersama Mitra Pembangunan beberapa tahun terakhir ini" (dok.brida_mediapapuabarat)

Dalam pertemuan pada sore menjelang malam itu, Profesor Heatubun menyampaikan bahwa BRIDA Papua Barat telah bekerja bersama Mitra Pembangunan secara progresif dalam mencapai berbagai pencapaian dalam pembangunan berkelanjutan di Papua Barat. “Khususnya dalam hal meningkatkan kapasitas OAP, kami memiliki inovasi program Ilmuwan Muda Papua (IMP) dan Mata Pena yang sudah berjalan sejak awal pembentukan BRIDA dengan dukungan teman-teman Mitra, yaitu dari Yayasan EcoNusa dan Yayasan Bentara Papua”. IMP dan Mata Pena ini adalah upaya kami di BRIDA bersama Mitra untuk meningkatkan kapasitas anak-anak muda Papua dalam melakukan riset dan juga mampu menulis artikel semi populer seperti menulis di blog, berita website, berita majalah bahkan jurnal ilmiah. “Program ini setidaknya sudah membantu anak-anak muda Papua dalam peningkatan kapasitas mereka”, tambah Kepala BRIDA Papua Barat ini yang juga pernah meraih Piala Adhigana sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Teladan se-Indonesia di tahun 2020.

Selanjutnya Kepala BRIDA juga memaparkan beberapa proyek kerjasama konservasi yang sudah dilakukan diantaranya yaitu terkait pengembalian populasi hiu belimbing dalam StAR Proyek di Perairan Raja Ampat. “Ini merupakan proyek translokasi dan restoking pertama di dunia yang telah berhasil melepas anakan hiu belimbing di perairan Raja Ampat”, oleh karena itu kami berharap WWF-ID kemudian dapat mengambil bagian dalam proyek-proyek riset sejenis sehingga akan semakin banyak jenis-jenis flora dan fauna atau hidupan liar kita yang bisa dipulihkan dari status langka atau terancam, terangnya.

"Penyerahan Buku Papua Barat Menuju Pembangunan Berkelanjutan oleh Kepala Brida Papua Barat, Prof. Heatubun kepada Dr. rer. Silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut, M.Sc – the Forest and Wildlife Program Director (Direktur Program Hutan dan Hidupan Liar) Yayasan WWF Indonesia (WWF-ID)" (dok.brida_mediapapuabarat)

Direktur Program Hutan dan Hidupan Liar WWF-ID menyambut baik apa yang disampaikan Kepala BRIDA. “Saya rasa ini adalah kemajuan-kemajuan yang perlu diapresiasi”, ucap Ali Imron. Dan kami di WWF-ID juga pastinya akan mendukung apa yang terbaik bagi Tanah Papua kedepan.

“Untuk inovasi IMP dan Mata Pena, saya rasa ini dapat menjadi contoh bentuk kerja sama yang sangat baik, yang bisa BRIDA dan WWF-ID kembangkan yang serupa dan dapat segera ditindaklanjuti”, karena ketika kami hanya berfokus pada bagaimana suatu kawasan itu dilindungi tetapi OAP yang ada di Tanah Papua ini tidak diberikan pengetahuan yang baik, tentang bagaimana melakukan suatu riset/penelitian yang baik maka keberlanjutan dari perlindungan kawasan tersebut terancam bergeser ke arah kawasan pembangunan karena kurangnya data ilmiah tentang kawasan tersebut, ungkap Doktor Imron.

Terkait proyek kerjasama riset konservasi seperti riset hiu belimbing atau StAR Project, tentunya kami akan melihat itu sebagai sinergitas antara kami Mitra Pembangunan dengan BRIDA Provinsi Papua Barat. Mengingat WWF-ID dan BRIDA Papua Barat merupakan Mitra di bidang konservasi dan pembangunan berkelanjutan sehingga koordinasi akan terus kami lakukan dengan BRIDA terkait hal ini, jika memungkinkan maka pastinya kami akan mendukung proyek-proyek kerjasama seperti itu, tutur Ali Imron.

"Penyerahan Buku Papua Barat Menuju Pembangunan Berkelanjutan kepada Dr. Wika A. Rumbiak, S.T, M.Sc Act. – the Head Forest and Wildlife Papua Program dan William G. Iwanggin, S.IK Project Leader VCA Papua Barat" (dok.brida_mediapapuabarat)

Menanggapi penjelasan Direktur Program WWF-ID , Profesor Heatubun mengatakan bahwa “Kami BRIDA Papua Barat selalu menerima siapa saja yang mau mengajak bekerja sama. Saya rasa perlu dilakukan diskusi lebih lanjut sehingga dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS) dapat segera dibuat dan inisiatif-inisiatif baru dapat berjalan segera”, tambahnya.

Mengakhiri pertemuan tersebut, Kepala BRIDA Papua Barat menyerahkan beberapa hasil publikasi berupa buku, majalah dan jurnal kepada Direktur Program Hutan dan Hidupan Liar WWF-ID dengan sembari mengatakan hasil publikasi ini merupakan potret dari kerja-kerja yang telah dilakukan oleh BRIDA bersama Mitra Pembangunan termasuk WWF-ID. Profesor Heatubun juga berharap dukungan dan kontribusi artikel semi populer maupun ilmiah dari staf WWF-ID untuk dapat mengisi media publikasi BRIDA Papua Barat.

Turut hadir mendampingi Direktur Program, hadir juga Dr. Wika A. Rumbiak, S.T, M.Sc Act. – the Head Forest and Wildlife Papua Program dan William G. Iwanggin, S.IK Project Leader VCA Papua Barat dan beberapa staf WWF-ID.(chr/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

Desember

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930311234