"Foto bersama Poster Noken Rahim Kedua dan Jam'U yang adalah serial Film Dokumenter dan Animasi Tanah Papua" (dok.balitbangdamedia_pb)
BalitbangdaNews_Manokwari,-Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS membuka kegiatan Workshop dan Pemutaran Film Dokumenter Noken Rahim Kedua yang diselenggarakan oleh TOP (Torang Orang Papua) Production di salah satu hotel bintang dua Manokwari, Senin (21/2/2022).
"Sambutan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS membuka kegiatan Workshop dan Pemutaran Film Dokumenter Noken Rahim Kedua" (dok.balitbangdamedia_pb)
Dalam Sambutannya mewakili Gubernur Papua Barat, Kepala Balitbangda memberikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan yang diselenggarakan oleh TOP Production Manokwari ini, karena sangat bermanfaat bagi anak muda dan secara umum bagi warga Manokwari. “Saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas kepedulian TOP Production dan Imaji Papua dalam membuat film berjudul “Noken Rahim kedua” yang telah masuk nominasi Piala Citra kategori film dokumenter Pendek Terbaik dari Papua”.
"Suasana Menonton Film Noken Rahim Kedua" (dok.balitbangdamedia_pb)
Prof. Heatubun menambahkan bahwa Balitbangda sendiri sudah melakukan fasilitasi belajar konten digital dengan membuat berita pendek dan editing video singkat menggunakan handphone (HP). Saat ini pengembangan konten digital sangat dibutuhkan bukan hanya oleh perorangan tertentu saja namun sudah menjadi bagian universal di semua kalangan baik masyarakat umum maupun instansi-instansi teknis lainnya dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan aktifitas kerjanya dalam bentuk berita atau video ke publik
"Penandatangan Poster Noken Rahim Kedua & Poster Film Animasi oleh Prof. Heatubun" (dok.balitbangdamedia_pb)
Kepala Balitbangda Papua Barat merasa bangga akan film yang di putar oleh TOP Production “memperlihatkan bagaimana hubungan kedekatan antar kita manusia dengan alam, hubungan manusia dengan manusia sebagai sebuah ikatan sosial, tetapi itu juga dilambangkan dengan noken sebagai salah satu maha karya budaya kebendaan yang terlihat di dalam film noken Rahim kedua. Beliau mengapresiasikan capaian Imaji Papua yang telah mendedikasikan diri dan juga berkarya bagi Tanah Papua, Bangsa dan Negara serta Kemanusiaan. Banyak nilai filosofi yang sangat dalam terkandung dari isi cerita dan representasi noken dalam adat dan budaya masyarakat Papua, terutama suku Hubula di Lembah Baliem.
"Elly Krey Pengrajin Karya Seni dan Budaya Papua saat menandatangani Poster JAM' U yang merupakan Film Animasi Pendek dari Kabupaten Kaimana," (dok.balitbangdamedia_pb)
Ditambahkan pengrajin karya seni dan budaya Papua, Elly Krey terhadap workshop ini yaitu beliau meminta kepada pemerintah dalam hal ini dinas terkait untuk memberikan wadah (sekolah khusus seni dan budaya) bagi para pengiat seni dan budaya di Provinsi Papua Barat, sehingga dunia luar bisa mengenal jati diri Orang Papua. “masih banyak budaya yang belum di angkat, selain noken jd perlu di bangun sekolah seni di Provinsi Papua Barat agar dikenal lebih dekat tentang budaya Papua” tambahnya.
"Penandatangan Poster Jam'U oleh Ketua Fraksi OTSUS DPR Papua Barat,- George Dedaida" (dok.balitbangdamedia_pb)
Lebih lanjut disampaikan Ketua Fraksi OTSUS DPR Papua Barat,- George Dedaida “kita harus membuat Pergub atau Perda untuk setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Provinsi Papua Barat harus menggunakan noken, paling tidak 1 (satu) hari kerja.” Disamping itu Ketua Fraksi OTSUS DPR Papua ini memberikan apresiasi yang tinggi dan mengharapakan agar potensi budaya bukan hanya di Papua saja yang di visualisasikan dalam bentuk film namun potensi Budaya Papua Barat juga ikut serta di dalamnya, baik dalam bentuk film dokumenter maupun film animasi.
"Penyerahan Cinderamata oleh Imaji Papua, Nunung Kusmiaty kepada Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat" (dok.balitbangdamedia_pb)
Selain itu, Yulika Anastasia Indrawati selaku produser Imaji Papua dan juga sutradara dari film Tonotwiyat (Hutan Perempuan) dan Noken Rahim Kedua mengucapkan terima kasih kepada semua pimpinan Forkopimda Papua Barat dan peserta yang hadir mengambil bagian dalam workshop ini. Sutradara yang biasa di sapa dengan Mbak Yulika ini menjelaskan tentang film dokumenter yang di buat ini hanya 4 hari namun proses riset dan pengeditannya memakan satu setengah tahun (riset satu tahun dan edit 6 bulan), karena terkendala dengan Pandemic Covid-19 yang terjadi di Indonesia. “film dokumenter ini penting untuk diproduksi, karena nilai dokumenter itu akan selalu ada dan menjadi warisan bagi generasi berikut, baik 50 sampai dengan 100 tahun yang akan dating melalui riset yang digali lagi, karena ini menjadi medium yang kuat dalam menggali potensi masa lalu.” Tandasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, yaitu Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat, Asisten III Setda Kabupaten Manokwari, LMA Papua Barat, Kapendam XVIII/Kasuari, Perwakilan Humas Polda Papua Barat, Perwakilan Pengrajin Seni dan Budaya Provinsi Papua Barat serta peserta workshop sebanyak 25 orang. (jp/balitbangdamedia_pb)