Kepala Balitbangda Papua Barat, Prof. Dr. Charlie Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS saat menjelaskan kerangka gedung inovasi produk kakao yang akan di bungun kepada Gubernur Papua Barat" (dok.balitbangdamedia_pb)
“ Dari Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Inovasi Produk Kakao di Ransiki”
BalitbangdaNews_Ransiki,- Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan (DM) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Inovasi Produk Kakao dan juga secara simbolis melepas ekspor biji kering Kakao sebanyak 12 ton dengan pelabuhan tujuan makasar, di Ransiki, Jumat(19/2/2021).
Pengembangan Kakao sebagai salah satu komoditas lokal unggulan non deforestasi di Papua Barat adalah program prioritas dan kebijakan utama Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dalam rangka pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
"Peletakan Batu Pertama oleh Gubernur Papua Barat pada pembangunan Gedung Inovasi Produk Kakao" (dok.balitbangdamedia_pb)
Rencana pengembangan komoditas ini telah menjadi perhatian dan telah disusun dalam grand desain investasi hijau Papua Barat dan peta jalan pengembangan komoditas unggulan non deforestasi yang baru saja diluncurkan bulan januari 2021 lalu di jakarta, hasil kerjasama Pemda Provinsi Papua Barat dengan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (IDH). Dan untuk lebih mengefektifkan upaya-upaya ini, Gubernur Papua Barat telah membentuk satuan tugas komoditi unggulan (termasuk untuk komoditi Kakao) yang beranggotakan para pihak dari sektor hulu sampai hilir melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Papua Barat nomor 500/112/6/2020. Juga termasuk salah satu anggotanya adalah pihak program pertumbuhan ekonomi hijau.
Saat ini Koperasi Eiber Suth telah mampu memproduksi cokelat batangan walaupun masih dalam skala terbatas dikarenakan keterbatasan sarana prasarana produksi, salah satunya adalah gedung produksi.
Penyerahan secara símbolis ekspor 12 ton kakao kering oleh Gubernur Papua Barat kepada ketua Koperasi Ebier Suth Cokran Ransiki, Yusuf Kawey" (dok.balitbangdamedia_pb)
Hal ini yang mendorong pemerintah memberikan perhatian untuk mendukung penuh pembangunan gedung yang bertujuan untuk menunjang dan meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi produknya, sehingga nilai tambah dari produk Kakao ini bisa ditingkatkan dan memberikan efek berganda pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat khususnya Orang Asli Papua (OAP).
Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam upaya menjadikan Papua Barat menjadi daerah sentra pengolahan Kakao yang nantinya di kenal Indonesia maupun manca- negara. Pemerintah Daerah optimis akan hal ini mengingat komoditas Kakao dari Manokwari Selatan merupakan salah satu varietas Kakao unggulan di Indonesia yang memiliki beberapa cita rasa yang tidak dimiliki oleh Kakao di daerah lain.
Diharapkan melalui kegiatan pembangunan gedung ini, dapat mewujudkan dan meningkatkan kapasitas produksi baik secara kuantitas maupun kualitas dengan produk-produk yang inovatif serta berkualitas dan memiliki daya saing yang mumpuni, baik dalam skala lokal, nasional maupun internasional. Berorientasi ekspor serta juga dapat mendukung pengembangan pariwisata terutama wisata agro di Papua Barat.
"Foto bersama para petani kakao koperasi Ebier Suth Cokran Ransiki dalam acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Inovasi Kakao Kabupaten Manokwari Selatan" (dok.balitbangdamedia_pb)
Pemerintah provinsi akan terus memberikan perhatian untuk membantu pengembangan komoditi Kakao ini lewat pengembangan kelembagaan Balitbangda Provinsi Papua Barat yang akan mengembangkan pusat pengembangan teknologi dan inovasi produk-produk hasil perkebunan dan hasil hutan non kayu di Sains Tekno Park ( STP ) Papua Barat. Pembangunan gedung inovasi produk Kakao ini merupakan cikal bakal untuk menjadikan Ransiki dan manokwari selatan sebagai Pusat Kakao di Indonesia Timur.
Pembangunan gedung ini merupakan contoh kolaborasi yang apik dalam menghimpun sumberdaya bersama mencapai tujuan bersama. Dimana Pemda Manokwari Selatan telah menyediakan lahannya, pihak pertumbuhan ekonomi hijau telah menyediakan perencanaan dan mesin-mesin pengolahan yang segera diisi bila gedung ini selesai dibangun. Pihak koperasi sebagai penerima manfaat serta Pemda Provinsi Papua Barat menyediakan dana pembangunan gedung dan melalui Balitbangda akan mengelola dalam rangka pemeliharaan dan keberlanjutan pengelolaan dan pengembangannya. Pendanaan pembangunan ini bersumber dari Dana Otonomi Khusus Pemerintah Provinsi Papua Barat Tahun Anggaran 2021 sebesar 7 Milyar Rupiah yang dialokasikan lewat dokumen anggaran Balitbangda Provinsi Papua Barat.
Upaya pemasaran hasil telah dilakukan ekspor perdana enam ton dengan tujuan eropa pada bulan Januari 2020 yang lalu, juga termasuk nilai tambah Kakao dan produk olahan lewat kerjasama mitra pembangunan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau ( IDH) dan perusahaan Coklat Pipiltin Cocoa di Jakarta yang memperkenalkan Coklat Ransiki 72 persen singel orijin – dimana Pemprov Papua Barat telah membawa produk ini untuk pertama kali ke Hollywood, Los Angeles – Amerika dan menjadi oleh-oleh khas dalam acara gala dinner Penganugerahan Pahlawan Konservasi Global kepada Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan.
Dan yang terbaru Cokelat Ransiki yang diproduksi Pipiltin Cocoa sudah 100 persen singel orijin.
Pada hari ini juga secara simbolis Pemprov Papua Barat akan melepas ekspor biji kering Kakao sebanyak 12 ton dengan pelabuhan tujuan makasar. Kita patut berbangga karena produk olahan Kakao dari ransiki manokwari selatan bisa dijumpai diluar negeri seperti di inggris, perancis, belanda dan latvia.
Gubernur Papua Barat berharap kepada para pengurus koperasi serta petani Kakao dengan adanya pembangunan gedung ini nantinya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya sehingga dapat membantu bapak/ibu dalam meningkatkan nilai tambah produk, agar Kakao tidak hanya dijual baik dalam negeri maupun diekspor dalam bentuk biji kering, namun bisa berupa Kakao yang telah diolah menjadi coklat baik bubuk, lemak coklat, maupun coklat batangan dan produk turunan lainnya. Dengan adanya pembangunan ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam rangka membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Manokwari Selatan dan Papua Barat umumnya.
Pahlawan Konservasi Global ini juga berpesan kepada Bupati Manokwari Selatan beserta jajarannya dan semua pihak termasuk Balitbangda agar dapat melakukan pengawasan secara langsung terhadap pembangunan, penggunaan dan rencana pengembangan agar nantinya fasilitas ini menghasilkan produk unggulan dan menjadi ikon Kabupaten Manokwari Selatan dan ikon Papua Barat.
Pemerintah Provinsi Papua Barat, kata Dominggus Mandacan, rencananya akan mengalokasikan dana Rp 15 Miliar untuk pengembangan produk Kakao Ransiki. Tahun ini Rp 7 Miliar untuk Pembangunan Gedung Inovasi Produk Kakao , sisanya pada tahun berikut untuk pembangunan fasilitas lainnya. “ Selama saya masih menjadi Gubernur, saya akan terus memberikan perhatian untuk pengembangan Kakao Ransiki,” ucapnya.
"Gubernur Papua Barat memberikan Sambutan sekaligus arahan dalam Pembangunan gedung inovasi produk kakao Kabupaten Manokwari Selatan" (dok.balitbangdamedia_pb)
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun dalam laporannya menjelaskan luas Gedung Inovasi Produk Kakao yang akan dibangun ini berukuran kurang lebih 750 meter persegi ( 50 m x 15 m ) dengan spesifikasi rangka baja yang sesuai dengan standarisasi untuk mendapatkan perijinan dalam hal pemasaran produk Kakao nantinya.
Prof. Charlie juga menjelaskan jika Pemerintah Papua Barat dalam hal ini lewat Balitbangda Provinsi Papua Barat telah berbagi peran dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan dan Mitra Pembangunan. Pemda Mansel berperan sebagai penyedia tanah, Balitbangda Papua Barat membangun sarana prasarana gedung, sedangkan Mitra Pembangunan dalam hal ini Pertumbuhan Ekonomi Hijau akan menyediakan peralatan mesin-mesin pengolah Biji Kakao.
Pelaksana harian Bupati Manokwari Selatan, dr. Hengky V Tewu berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat yang terus memberikan perhatian kepada petani Kakao di Manokwari Selatan. Dirinya berharap perhatian ini akan semakin memacu semangat para petani Kakao di Manokwari Selatan.
"Kepala Balitbangda Papua Barat, Prof. Dr. Charlie Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS saat menjelaskan kerangka gedung inovasi produk kakao yang akan di bungun di hadapan Gubernur Papua Barat dan Sekda Kabupaten Manokwari Selatan" (dok.balitbangdamedia_pb)
Diketahui bahwa Pembangunan Gedung Inovasi Produk Kakao oleh Gubernur Papua Barat ini merupakan bagian dari rencana pembangunan kompleks pengembangan teknologi dan inovasi (Sains Teknopark) Papua Barat.
Hadir dalam acara ini, Gubernur Papua Barat dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Papua Barat, sejumlah pimpinan OPD, Anggota DPR-RI, DPRD Papua Barat, sejumlah perwakilan Mitra Pembangunan, Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Manokwari Selatan, salah satu Deputi Bank Indonesia dan para karyawan Koperasi Ebier Suth Ransiki.( abe/balitbangdamedia_pb)