"Rangkaian Kunjungan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin di Koperasi Ebier Suth Cokran Ransiki" dok.brida_mediapapuabarat
BridaNews_MANOKWARI SELATAN- Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin didampingi Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Papua Barat, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua Barat mengunjungi Koperasi Ebier Suth Cokran Ransiki pada Selasa (21 Februari 2023) di Kabupaten Manokwari Selatan.
Dalam kunjungannya, Dubes Norwegia disambut oleh Wakil Bupati Manokwari Selatan Wempi Rengkung, SE, M.Si, Sekda Kabupaten Manokwari Selatan, dr. Hengky Tewu beserta Dandim, Kapolres dan beberapa pimpinan OPD teknis di lingkup Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan.
"Pertemuan Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin yang di dampingi Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Papua Barat, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Papua Barat bersama Wakil Bupati Kab. Manokwari Selatan dan Pengurus Koperasi Ebier Suth Cokran Ransiki" (dok.brida_mediapapuabarat)
Wakil Bupati dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa perkebunan kakao di Ransiki bukan merupakan hal yang baru, tetapi ini adalah keberlanjutan dari perkebunan Cokran yang sudah ada sejak dulu. "Koperasi Ebier Suth ini sebenarnya hanya berganti nama saja dari PT. Cokran yang kita kenal dahulu, ucap Rengkung kepada Ibu Dubes."
Lebih lanjut, perkebunan cokelat sampai saat ini masih terus berproduksi namun saja masih membutuhkan pengembangan serta pemeliharaan dari kebun-kebun eks Cokran yang masih produktif dan memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga dapat memberikan hasil yang lebih lagi, tambah Wakil Bupati.
"Duta Besar (Dubes) Norwegia saat berkunjungan ke Pabrik Pengolahan Kakao Ebier Suth Cokran Ransiki" (dok.brida_mediapapuabarat)
Selanjutnya, Direktur Utama Koperasi Ebier Suth, Michael New mengatakan bahwa kakao Ransiki untuk saat ini sangat diminati di pasar lokal, nasional maupun internasional. "Biji kakao kering sudah kami kirim ke beberapa perusahaan coklat baik Nasional maupun Internasional, dan permintaan sebenarnya banyak tetapi kami belum mampu untuk menerima semua permintaan tersebut karena kapasitas produksi kebun kami belum siap dalam jumlah yang sangat banyak sesuai permintaan pasar" terangnya.
"Di dampingi Wakil Bupati Kabupaten Manokwari Selatan, Dubes Norwegia saat melihat Kondisi Perkebunan Coklat Ransiki" (dok.brida_mediapapuabarat)
Michael juga berharap dengan adanya dukungan-dukungan yang sudah ada dan yang akan dilakukan kiranya dapat meningkatkan kapasitas produksi dari perkebunan ini.
Selanjutnya, Dubes Norwegia untuk Indonesia mengatakan bahwa kunjungan kerja yang ia lakukan ke Papua Barat adalah untuk melihat langsung proyek-proyek yang didukung oleh Pemerintah Norwegia tentang pengembangan komoditas berkelanjutan berbasis masyarakat dan ekonomi masyarakat yang telah dilakukan melalui LSM di Papua Barat. "Kami telah memberikan bantuan untuk mengembangkan komoditas lokal berbasis masyarakat, karena ini sangat penting bagi masyarakat dan secara tidak langsung mendukung pengurangan emisi karbon", jelas Kruger.
"Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Krüger Giverin di dampingi Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Papua Barat, Reymond RH. Yap, SE, M.TP Wakil Bupati Kabupaten Manokwari Selatan saat melihat hasil buah coklat di perkebunan kakao ransiki" (dok.brida_mediapapuabarat)
Setelah itu, Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Papua Barat, Reymond RH. Yap, SE, M.TP mewakili pemerintah Provinsi Papua Barat menegaskan bahwa Kakao Ransiki adalah ikon Papua Barat sehingga sangat dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak dalam pengembangannya. "Saya rasa cokelat Ransiki ini adalah kebanggaan kita semua sehingga dukungan dari pemerintah kabupaten, provinsi, Mitra Pembangunan, NGO lokal maupun internasional bahkan Pemerintah Norwegia sekalipun jika itu memang dapat dilakukan, ini akan sangat membantu dalam pengembangannya ke depan."
Koordinator Mitra Pembangunan di Provinsi Papua Barat yang juga selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si menambahkan bahwa dukungan Pemerintah Norwegia di Papua Barat telah ada sejak pelaksanaan ICBE di Manokwari tahun 2018 melalui NICFI. Sejak itu, dukungan kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat selalu ada, berupa pelatihan, promosi, peningkatan tata niaga serta masih banyak lagi. Dukungan-dukungan tersebut diberikan melalui LSM lokal maupun nasional yang menjadi Mitra Pembangunan di Papua Barat.
Lebih lanjut, Prof. Heatubun juga memberikan informasi bahwa saat ini telah dan sedang dalam proses pembangunan sains tekno park untuk kakao dan kopi. Sains tekno park ini nantinya dapat dijadikan pusat pengembangan berbagai produk dari kakao dan kopi di Papua Barat serta menjadi tempat pembelajaran bagi peneliti, anak-anak sekolah, masyarakat dan juga dapat menjadi salah satu kawasan ekowisata di Papua Barat sehingga kolaborasi antara pemda provinsi, kabupaten dan juga mitra yang sudah ada ini dapat dijaga dan terus bekerja sama dalam upaya pengembangan Kakao Ransiki di masa yang akan datang, ucap kepala BRIDA.
"Koordinator Mitra Pembangunan di Provinsi Papua Barat yang juga selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si saat menjelaskan pembangunan gedung Inovasi Kakao Ransiki kepada Duta Besar Norwegia" (dok.brida_mediapapuabarat)
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Papua Barat, Drs. Stepanus Selang, MM mengatakan bahwa di tahun 2023 ini akan memberikan bantuan dana kepada Koperasi Ebier Suth sebesar 100 juta rupiah. "Kami telah menganggarkan 100 juta rupiah untuk Koperasi Ebier Suth, tinggal menunggu waktunya saja", ujar Selang.
Selain melakukan pertemuan singkat dengan pimpinan daerah Kabupaten Manokwari Selatan serta direktur Koperasi ebier Suth, Duta Besar Norwegia juga diajak untuk berkunjung ke kebun kakao, gudang penyimpanan biji kakao kering serta gedung inovasi yang nantinya akan menjadi pusat pengembangan kakao dan kopi.(chris/brida_mediapapuabarat)