Pj. Gubernur Papua Barat Terima Reward pada HUT Ke-13 Kompas TV

"Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat memberikan penghargaan sebagai reward dan punishment kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_Jakarta,- Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP menghadiri peringati Hari Ulang Tahun Ke-13 Kompas Televisi  pada Rabu (11/9/2024).  Dalam acara tersebut, Pj. Papua Barat menerima  penghargaan karena Provinsi Papua Barat menjadi salah satu provinsi yang memiliki penilaian positif dan mendapatkan piala apresiasi kategori daerah peduli pengendalian inflasi.

"Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, saat memasuki ruangan Kompas TV" (dok.brida_mediapapuabarat)

Pemberian Penghargaan diserahkan  langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian kepada Provinsi Papua Barat, Riau dan Sulawesi Barat pada malam puncak Hari Ulang Tahun  Ke 13 Kompas TV yang juga menghadirkan sejumlah tokoh bangsa. Termasuk sejumlah kepala daerah  yang secara konsisten peduli pada pengembangan dan kemajuan daerah diantaranya kabupaten, kota peduli anak dan juga secara khusus daerah-daerah yang punya kepedulian pada pengendalian inflasi yang telah menjadi prioritas utama Presiden Joko Widodo

Melalui sambutannya Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, kepala daerah menjadi kunci dalam menggerakkan dinamika daerah untuk pembangunan nasional. Sehingga penting untuk memberikan dukungan kepada pemangku kebijakan di masing-masing daerah untuk bekerja lebih baik. 

"Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat memberikan penghargaan sebagai reward dan punishment kepada Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP" (dok.brida_mediapapuabarat)

“Bagaimana membuat mereka dapat bekerja dengan baik, maka diciptakan iklim kompetitif antar kepala daerah dengan memberikan reward dan punishment. Dengan  reward dapat memotivasi sedangkan dengan punishment akan memberikan efek untuk mau bangkit,” tutur Karnavian. 

Saat diwawancarai Pj Gubernur Ali Baham Temongmere menyampaikan rasa bangga dan bersyukur atas terpilih sebagai keterwakilan level pemerintah provinsi untuk menyampaikan capaian dan inovasi. Dirinya menjelaskan sejak memimpin awal November 2023 lalu terpantau angka inflasi Papua Barat tinggi sehingga diperlukan upaya pengendalian yang terstruktur serta tetap loyal menjalankan arahan Menteri Dalam Negeri atas instruksi Presiden RI, Joko Widodo.

“Keadaan inflasi yang tinggi saat mulai menjabat November 2023 lalu ditindaklanjuti dengan mengambil langkah cepat dan responsive sebagai upaya penanganan dan pengendalian,” jelasnya.

Inovasi yang digagas sebagai upaya mengendalikan inflasi, melalui Gerakan 5B yakni Bangga menanam, Bangga menjual, Bangga membeli, Bangga masak dan Bangga makan. Sesuai arahan level nasional “One Day No Rice” dan dirinya telah mencanangkan dengan versi berbeda “Two Day No Rice” berlaku pada Senin dan Kamis telah berjalan.

"Penjabat Gubernur Papua Barat saat diwawancara ekslusif Kompas TV" (dok.brida_mediapapuabarat)

Lebih lanjut Pj. Gub menjelaskan bahwa relevansi program yang digalakkan terkait mengendalikan inflasi, pada prinsipnya adalah untuk menjaga kemampuan daya beli masyarakat di Papua Barat. Karena begitu terjadi kenaikan produk-produk kebutuhan dasar masyarakat dan transportasi akan meningkatkan inflasi. Gerakan Two Days No Rice (Dua Hari Tanpa Nasi) bertujuan untuk memberikan dampak perubahan perilaku pola konsumsi pangan dan ekonomi masyarakat dan daerah. 

 “Kita ketahui bahwa pola konsumsi pangan pokok sebagian besar masyarakat kita termasuk di Papua Barat masih sangat tergantung kepada beras. Selama ini kebutuhan beras Papua Barat sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah dengan biaya transport yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap harga jual beras, ini tentunya akan berkontribusi kepada inflasi di daerah. Dengan mengurangi konsumsi nasi akan mengurangi permintaan terhadap beras sehingga harga beras akan relatif lebih rendah. Dan yang terpenting juga akan kembali mengkonsumsi pangan lokal yang ditanam dan dihasilkan oleh petani masyarakat Orang Asli Papua, akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Gerakan Dua Hari Tanpa Nasi akan berdampak positif terhadap petani yang mayoritas adalah OAP,’  jelas Temongmere.

Disamping itu, Gubernur Temongmere menyebutkan Gerakan Bangga menanam, Bangga menjual, Bangga membeli, Bangga masak dan Bangga Makan  adalah suatu gerakan moril yang bertujuan untuk mengajak semua orang di Papua Barat tanpa terkecuali untuk mulai membiasakan diri memanfaatkan lahan masing-masing, baik lahan pekarangan, kebun, lahan-lahan terlantar untuk menanam komoditas pangan lokal dan juga komoditas penyumbang inflasi seperti cabai dan sayur mayur. Menanam pangan lokal juga akan mengurangi ketergantungan terhadap komoditas yang masih didatangkan dari luar daerah. Selain itu dengan Bangga Membeli, Memasak, dan Memakan pangan lokal juga akan meningkatkan konsumsi pangan lokal yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan petani. 

"Foto Bersama" (dok.brida_mediapapuabarat)

“Upaya lain yang juga telah dilakukan di luar sektor pertanian, di bidang transportasi, kami sedang berupaya untuk memperbaiki infrastruktur bandara, pelabuhan laut, jalan dan jembatan serta mencoba membangun komunikasi dan kerjasama untuk menambah jumlah penerbangan dan rute penerbangan dari dan ke Papua Barat dan bila memungkinkan untuk menambah jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi di Papua Barat sehingga harga tiket penerbangan bisa lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat,” tegasnya.   

“Kami ingin agar proses dari hulu ke hilir terjadi perputaran ekonomi dengan demikian masyarakat bisa memiliki daya beli, Alhamdulillah pada Juni 2024 angka inflasi kita turun dibawah 3 persen,” sebut Temongmere.

Dalam menutup wawancara Pj. Gubernur Papua Barat berharap Kompas TV dapat terus dapat berkontribusi memberikan informasi dan pembelajaran dari berbagai inisiatif praktek baik atau cerita sukses yang telah dilakukan oleh daerah dalam implementasi berbagai kebijakan dan program-program pembangunan, terutama mendukung pembangunan berkelanjutan.  “Secara khusus  Kompas TV diharapkan dapat menjadi mitra strategis Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dalam mengawal implementasi Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan yang selama ini telah diinisiasi yang mencakup Perlindungan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem, Pengembangan Ekonomi Hijau dan Biru berbasis komoditas unggulan lokal, dan tentunya pemberdayaan masyarakat adat khususnya orang asli Papua. Selamat ulang tahun Kompas TV kedepan tetap maju kemudian kita bisa bermitra strategis,” tutupnya  (lb/brida_mediapapuabarat)


Banner
Video

September

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293012345