Suasana Diskusi oleh Sekretaris YKPP dan Gubernur Papua Barat bersama SKPD Terkait dalam perencanaan pembangunan sekolah unggulan SMA Taruna Nusantara (SMATN) di Manokwari/Jakarta, 26 Agustus 2020. Dok. Balitbangda Papua Barat
Jakarta, Balitbangda News- Pemerintah Provinsi Papua Barat berencana mendirikan sekolah unggulan sekelas Taruna Nusantara di Manokwari.
Ide pembuatan sekolah menengah atas berbasis semi-militer ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan saat itu, Jenderal LB Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta. Ia memiliki visi luhur, yakni untuk membangun sekolah yang mendidik manusia – manusia terbaik dari seluruh Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para Proklamator. Ide ini diteruskan dengan menandatangani nota kesepakatan antara TNI dan Taman Siswa, yang merupakan organisasi kependidikan pertama di Indonesia, untuk membuat suatu lembaga bernama Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN). Lembaga ini merupakan kristalisasi dari visi Jenderal Moerdani yang selanjutnya mengawasi proses pelaksanaan sekolah ini. – Tuturan singkat oleh MAYJEN TNI (Purn) Muhamad Hasyim, S.Sos (Sekretaris YKPP)
Pertemuan kali ini Gubernur Papua Barat Bersama Kadis Pendidikan, Kadis Lingkungan Hidup, Kepala Balitbangda, Kepala Badan Penghubung, dan Tenaga Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Otda. Presentasi yang di bawakan oleh Abdullatif Suaeri, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Papua Barat menghimbau bahwa sekolah unggulan ini harus menjadi sekolah bertaraf nasional maupun internasional. Selain itu dalam presentasi tersebut beliau mengajukan kerja sama antara dengan YKPP sebagai pengelola SMATN di Papua Barat. Beliau menambahkan perencanaan dan persiapan lahan yang di rencanakan untuk mendirikan SMATN yaitu seluas 30Ha.
Stevanus J Manahampi selaku Kabag JIANBANG LPTTN menuturkan untuk beasiswa pada SMATN bersifat siswa regular dimana siswa akan menerima beasiswa dari sponsorship pihak ketiga, iuran sekolah bagi siswa regular dan kontribusi khusus. Dari ketiga kategori ini dalam sebulan full membayar iuran sekolah sebesar 5.000.000 per bulan dan juga uang pangkal sebesar 50.000.000 atau anggaran yang di siapkan pemda dan pihak ketiga dalam hal ini sponsorship. Untuk indeks biaya persiswa (beasiswa) perbulan sebesar 7.000.000 dalam sekolah berjalan selama 3 tahun (SMA Taruna Nusantara). Selain itu juga kami mereviuw Kurikulum untuk menyiapkan lulusan unggul dalam 10 sampai dengan 15 tahun mendatang.
Tambahan lain dalam sesi diskusi oleh Barnabas Dowansiba selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat yaitu konsep pengajarannya bertitikberatkan pada mata pelajaran IPA sehingga dapat menambah tenaga pekerja dalam bidang medis yaitu dokter dan perawat di Provinsi Papua Barat.
Ir. Priscilia E. Waworuntu, MT menambahkan bahwa sekolah SMA Taruna Nusantara ini hanya menyediakan satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran IPA, sesuai dengan arahan Menteri Pertahanan, untuk menyediakan tenaga medis di tengah pendemi yang terjadi di Indonesia ini. Untuk pembangunan sekolah ini harus memilih lokasi yang layak dan dekat dengan fasilitas umum yang memumpuni.
Harapan Gubernur Papua Barat kepada SKPD terkait untuk segera menindaklanjuti perencanaan pembangunan Sekolah Unggulan serta meningkatkan mutu kualitas Pendidikan di Tanah Papua berbasis sekolah unggulan berasrama serta menciptakan manusia manusia unggulan yang dapat mengisi beberapa tenaga fungsional pemerintah yaitu tenaga medis dan dokter di Provinsi Papua Barat.
MAYJEN TNI (Purn) Muhamad Hasyim, S.Sos, selaku Sekretaris YKPP mengajak Gubernur Papua Barat untuk di tahun ini sudah membuat master plan pembangunan SMA Taruna Nusantara, sehingga Tahun 2021 yang akan datang sudah bisa di bangun dan di buka penerimaan siswa didik. Ditambahkan juga sekolah ini harus berkelanjutan dalam masa pimpinan Gubernur Papua Barat agar menciptakan manusia manusia unggulan di Provinsi Papua Barat. (jopan)