Perspektif Dalam Diskusi Online : Capaian dan Program Prioritas Pembangunan di Provinsi Papua Barat

Foto bersama Narasumber (Drs. NatanielMandacan,M.Si danDrs. Ishak L. Hallatu, M.Si), Moderator (Raymond R.H. Yap, SE, MTP) dan para Pimpinan OPD setelah mengikutivideo Conference

Manokwari,- Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat memfasilitasi diskusi online capaian dan program prioritas pembangunan di Povinsi Papua Barat pada Jumat, (10/7/2020) pukul 10.30 – 13.30 WIT. Tujuan diskusi ini adalah sebagai sarana sosialisasi pencapaian pembangunan di Provinsi Papua Barat juga rencana program prioritas, serta sarana menampung aspirasi dan masukan dari semua elemen masyarakat terkait dengan capaian pembangunan.

Diskusi ini dipandu oleh Asisten III Bidang Administrasi Setda Provinsi Papua Barat, Raymond R.H. Yap, SE, MTP menyampaikan bahwa pembangunan di Provinsi Papua Barat merujuk pada rencana strategis Nasional dalam peningkatan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat. Tentu tidak semua program yang dilakukan hasilnya secara langsung dapat dinikmati oleh masyarakat, tetapi dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Lebih lanjut Raymond menjelaskan bahwa perencanaan pembangunan yang saat ini disusun dalam kondisi darurat pandemi Covid-19 tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi terkini, termasuk target atau capaian yang perlu direvisi sesuai dengan kebutuhan mendesak dan tingkat kedaruratan yang terjadi.

Wakil Gubernur Papua Barat, Moh. Lakotani, SH., M.Si mewakili Gubernur Papua Barat menyampaikan 10 Program Prioritas sebelum membuka diskusi online ini secara resmi. “Pemerintah Provinsi Papua Barat dibawa kepemimpinan Drs. Dominggus Mandacan sebagai Gubernur dan saya sendiri sebagai Wakil Gubernur, menetapkan Visi dan Misi dalam pemerintahan yakni menciptakan Papua Barat yang aman, sejahtera dan bermartabat. Dari Visi besar ini dituangkan dalam sejumlah program besar RPJMD 2017-2022. Tentu penyusunan RPJMD yang di breakdown dari Visi Misi disesuaikan dengan kebutuhan waktuitu. Kita juga menetapkan sejumlah indikator yang harus dicapai dalam kurung waktu 5 tahun. Namun, dalam perjalanannya tentu kita menyesuaikan dengan kebutuhan dan realita yang dihadapi”. Jelas Wagub

Lebih lanjut, Wagub menyampaikan bahwa 10 program prioritas pembangunan diantaranya tata kelola berkinerja, kampung sejahtera bermartabat, tata kelola berbasis IT, lingkungan berkelanjutan, SDM unggul, infrastruktur dan pelayanan merata, Pariwisata unggul, berdaulat pangan berkelanjutan, masyarakat berketahanan sosial, dan wilayah stabil berketahanan. “Kami menyadari bahwa beberapa program belum berjalan maksimal, tetapi kami secara konsisten berkomitmen untuk melanjutkan program-program tersebut”. Tegas Lakotani

Terlibat juga narasumber, Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, Drs. Nataniel D. Mandacan, M.Si menyampaikan materi terkait strategi pembangunan berkelanjutan di Provinsi Papua Barat. “Sasaran kita adalah menjaga SDA yang ada karena merupakan kekayaan kita dan juga untuk generasi kita mendatang 20 bahkan 30 tahun mendatang. Kita meletakkan dasar sehingga nantinya mereka tidak meletakkan dasar lagi tetapi hanya melanjutkan dari apa yang sudah kita lakukan saat ini. Selain itu, kita juga mendukung komitmen dunia untuk menjaga potensi Keanekaragaman Hayati dalam meminimalisir pemanasan global serta pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Papua Barat”.  Jelas Nataniel

Selainitu, Duta Besar RI Kolombia 2008 – 2012, Drs. Michael Manufandu, menyampaikan terkait perkembangan Provinsi Papua Barat, capaian pembangunan, potensi yang ada di Provinsi Papua Barat, bahkan kekayaan alam yang harus dikelola. “Provinsi Papua Barat punya potensi yang luar biasa, selama ini kita terlalu sibuk untuk mengurus problem yang lain seperti urus masalah perusahaan dan lainnya, padahal intinya adalah kita membentuk masyarakat lokal supaya mereka bisa menjadi SDM yang unggul dan memanfaatkan bahkan menjaga semua potensi yang ada”. Tegas Michael

Terkait sasaran Pembangunan Nasional Provinsi Papua Barat disampaikan oleh Dr. Velix V. Wanggai, M.Sc. terkait Papua Barat dalam konteks Internasional, Nasional dan Daerah. “Selalu ada perhatian yang luar biasa dari Bapak Presiden RI, JOKOWI dan kami berharap program dari Pemerintah Pusat bisa bersinergi dengan 10 Program Prioritas di Provinsi Papua Barat. Selain itu, kami membutuhkan arahan dari Pimpinan di Daerah untuk mengarahkan apa yang harus kita lakukan 1- 2 tahun kedepan dalam semua konteks”. Ujar Direktur DTTP, BAPPENAS RI

Lebih luar biasa karena hadir juga mantan Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat, Drs. Ishak L. Hallatu, M.Si yang memberikan pemikiran terkait Perencanaan Pembangunan yang berkesinambungan di Provinsi Papua Barat. Mantan Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat menyampaikan bahwa Papua Barat telah memiliki rencana pembangunan, selama eksistensi ± 15 tahun. “Berbicara perencanaan pembangunan, artinya berbicara rencana pembangunan dan harus kita amati keterkaitan dari perencanaan pusat dan daerah. Akibat keterkaitan ini maka akan bersinergi. Selainitu, dokumen perencanaan penting dalam memberikan petunjuk atau arah bagi setiap pimpinan di Daerah ataupun Nasional terkait bagaimana melaksanakan semua tugas-tugas pembangunan”. Jelas Hallatu

Lebih lanjut, mantan Plt SekdaProvinsi Papua Barat ini menegaskan bahwa rencana harus fleksibel supaya bisa menyesuaikan dengan situasi yang terus mengalami perubahan. Hal yang cukup menarik dan menjadi kenyataan untuk kita semua bahwa kegagalan pelaksanaan perencanaan dalam periode waktu tertentu dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan pembuat rencana dalam semua tingkatan untuk menghadirkan peranbaru dan bagaimana setiap pemimpin perencana harus mampu memiliki keterampilan baru dan mampu menggunakan sarana baru. Perubahan yang terjadi menuntut para perencana untuk bagaimana dapat memberikan solusi, pikiran dan menggunakan berbagai instrumen dalam rangka menjawab dan menghadirkan strategi kebijakan. “Catatan untuk kita semua bahwa dokumen dari pusat sampai kedaerah harus punya keterkaitan. Para perencana yang tidak memahami konteks dan substansiakan berpengaruh terhadap implementasi dari perencanaan”. Tutup Hallatu

Usai penyampaian, Moderator Raymond R.H. Yap, SE, MTP memandu para peserta yang terdiri dari Bupati/ Walikota bahkan pimpinan OPD teknis terkait dari Provinsi maupun Kabupaten/ Kota, juga semua elemen masyarakat dalam diskusi online untuk memberikan pertanyaan ataupun saran terkait penyampian dari para narasumber. (LB)


Banner
Video

April

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
31123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
2829301234