KICK OFF MEETING CROWN JEWEL OF TANAH PAPUA : MANTAPKAN KOORDINASI DAN KOLABORASI

"Kick Off Meeting Crown Jewel Of Papua" dok.brida_mediapapuabarat

BridaNews_MANOKWARI – Kawasan Strategis Provinsi berfungsi lindung Crown Jewel of Tanah Papua resmi dimulai yang ditandai dengan Kick Off Meeting oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si pada Kamis, 13 Oktober 2022 di Mansinam Beach Hotel Manokwari.

Kick Off Meeting Crown Jewel of Tanah Papua ini difasilitasi oleh Yayasan EcoNusa bekerja sama dengan Yayasan Mahkota Permata Tanah Papua. Meeting kali ini merupakan sebuah penegasan kembali terhadap proses pembentukan dari Crown Jewel of Tanah Papua, karena kawasan ini sebenarnya telah di launching oleh Gubernur Papua Barat periode 2017 – 2022 Drs. Dominggus Mandacan di California Los Angeles pada tahun 2019.  

"Ketua Yayasan Mahkota Permata Tanah Papua, Drs. Elisa F. Lesnusa, Kepala Kantor Perwakilan EcoNusa Manokwari, Sdri. Novi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.hut, M.Si, FLS. dan  Dekan Fakultas Kehutanan UNIPA Dr. Johni Marwa sebagai moderator dalam pertemuan Kick Off Meeting Crown Jewel Of Papua" (dok.brida_mediapapuabarat)

Mengawali meeting ini, Cindy Simangunsong mewakili CEO Yayasan EcoNusa menyampaikan bahwa kawasan ini disebut strategis karena letaknya yang kebetulan berada di bagian mahkota dari Kepala Burung, Tanah Papua memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi serta merupakan salah satu pusat budaya dari orang asli Papua. Selain itu kawasan ini memiliki luas yang cukup besar yaitu kurang lebih 2,3 juta ha tetapi hampir separuhnya telah di konservasi sebagai seperti cagar alam, hutan lindung, hutan produksi dan lain sebagainya.

"Suasana Pertemuan secara daring maupun offline" (dok.brida_mediapapuabarat)

Oleh karena itu, Yayasan EcoNusa saat ini mencoba melalui pendekatan baru bersama-sama dengan mitra pembangunan, pemerintah daerah serta akademisi untuk melindungi kurang lebih 600.000 – 700.000 ha lainnya yang belum ditetapkan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi oleh negara yang mencakup 5 kabupaten, Kabupaten Tambrauw, Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni dan Pegunungan Arfak.

"Presentasi secara online atau daring oleh Cindy Simangunsong mewakili CEO Yayasan EcoNusa" (dok.brida_mediapapuabarat)

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, S.Hut, M.Si, atas nama Pemerintah Daerah ketika membuka acara menyampaikan bahwa Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mahkota Permata Tanah Papua ini adalah merupakan sebuah terobosan, inisiatif atau juga dapat disebut inovasi kebijakan yang sedang dikembangkan dan dilakukan oleh pemerintah Provinsi Papua Barat dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. “ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari hasil ICBE pada tahun 2018 yaitu Deklarasi Manokwari dan juga tindak lanjut dari Perda No. 10 Tahun 2019 tentang Pembangunan Berkelanjutan”, tambah Kepala BRIDA yang juga merupakan guru besar di Fakultas Kehutanan Universitas Papua.

“Walaupun sebenarnya kawasan ini sudah dimention/disebut dalam Perda No. 3 tahun 2022 tentang RTRW Provinsi 2022 – 2041 namun belum secara detail sehingga regulasi secara khusus tentang kawasan ini sangat perlu untuk segera ditindak lanjuti dan disahkan”, sehingga regulasi ini kemudian dapat menjadi rujukan dalam hal penetapan maupun pengelolaan dari kawasan tersebut, jelasnya.

"Suasana presentasi dan sesi tanya jawab oleh narasumber dan peserta kick off meeting Crown Jewel Of Papua" (dok.brida_mediapapuabarat)

Selanjutnya Kepala BRIDA menambahkan bahwa Deklarasi Manokwari dan juga sebelumnya Deklarasi Provinsi Konservasi yang telah dilakukan adalah merupakan milestone yang sangat penting dan menjadi landasan untuk kita melakukan pembangunan berkelanjutan di Papua Barat.

Menutup sambutannya, Prof. Heatubun berharap setelah kick off ini kita akan menuju ke aktifitas-aktifitas yang lebih kepada tindak lanjut dari pertemuan hari ini maupun pertemuan sebelumnya sehingga tujuan dari konsorsium ini dapat terlaksana sesegera mungkin. (chr/bridamediapapuabarat)


Banner
Video

November

MINSENSELRAMKAMJUMSAB
272829303112
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930